Selasa, 01 Juli 2014

Sayang, Kata Maaf dan Terima Kasih Ini Ku Ucapkan

Sayang..
 

Maaf jika sudah selarut ini aku belum bertemu dengan gumpalan busa nan hangat di tempat tidur itu.
Sudah kuselesaikan semua pekerjaan rumahku, tugas2ku, dan juga angan-anganku tentangmu.
 

Maaf juga apabila aku sedikit nakal tak mengikuti perintahmu. Bukan mauku begini, namun keadaan yang memaksaku harus ekstra berkegiatan di puasa kali ini. Demi sebuah ujian yang berjudul UAS, aku rutin setiap malam berkutat dengan catatan, hingga tanpa sadar jadwal sahurku kerap kali kesiangan.
 

Maafkan juga sayang karena kata demi kata, kalimat demi kalimat dan paragraf demi paragraf ini mengganggumu, karena memang sesungguhnya aku tak sepandai dirimu yang dapat dengan mudah menjentikkan jari jemarimu di keyboard laptopmu, di tombol handphone mu yang terdapat gambar buah apel, yang terlihat seperti gigitanmu kala kau merajuk memintaku untuk memberikan suapan-suapan manja ke arahmu ketika kau lapar.
 

Sayang, terima kasih
 

Aku mengagumimu dari mata hingga hati, dari hati hingga tak tahu kemana lagi, karena bagiku rasa sayang ini tidak pernah berhenti

Selamat malam kau pencuri hati

Senin, 19 Mei 2014

SETEGUK KAMU

Selamat pagi untuk kamu ..
Entah sudah berapa lama aku mengenalmu. Mengenal pribadimu, mengenal sosokmu. Mengenal selera humormu, bahkan aku sangat mengenal dan hafal akan harum aroma tubuhmu dan tiap lekuk tubuhmu ketika kau selalu memelukku disaat kita berpisah dan bertemu lagi di keesokan harinya.
Apa kau tahu apa yang sedang kulakukan?
Tentu tidak pastinya.
Tapi aku yakin kau tahu kebiasaanku setiap pagi. Selalu mengaduk gula di cangkir mungil berukir bunga-bunga kesukaannku.
Seteguk teh kuminum. Dan dalam tegukan itu pula aku tahu bahwa kau juga pernah meneguk hal yang sama di cangkir yang sama.
Kuhentikan kegiatan tegukan demi tegukan dari secangkir teh hangat itu. Kusisakan setengahnya, dan kubiarkan tenang dalam riakan airnya di dalam cangkir tersebut.
Apa kau juga tahu mengapa aku melakukan itu?
Tentu kau juga tidak tahu pastinya.
Kulakukan itu karena aku tahu bahwa bayanganmu pasti ada di cangkir itu.
Walaupun sebatas imajinasi, namun kutahu bahwa itu kamu.
Karena setiap tegukan itu pasti ada kamu.
Walaupun aku tahu bahwa yang kau teguk setiap paginya bukan aku, namun secangkir kopi pekat itu.
Aku tahu yang selalu kau teguk bukanlah secangkir teh yang kusuka, namun secangkir kopi lah yang kau suka.
Kita memang beda, namun aku tahu kita juga sama.
Sama-sama suka meneguk di cangkir yang sama.
Karena rasa pahit dan manis itu berputar menjadi satu.
Dan karena di cangkir itu ada kamu.
Dan seteguk kamu menghangatkanku di pagi ini.

Minggu, 18 Mei 2014

CANDAAN

Hai ...
Sebelumnya kita memang belum pernah mengenal bukan??
Tapi sepertinya aku pernah melihatmu di sudut sana, menatap gamang keadaan sekitar. Bahkan ketika matamu dan mataku tertuju pada satu titik.
Hahaha ...
Iya kau benar,
Aku memang sedang bercanda. Sekedar bergurau agar kau tak terlalu serius dalam membaca tulisanku.
Aku bergurau seakan-akan kita memang pernah bertemu.
Sebab aku bosan. Bosan akan keadaan yang memaksaku untuk mengerti. Padahal banyak sekali hal-hal yang harus kuketahui dan kupelajari agar aku dapat mengerti.
Kadang candaan memang bisa memberikan efek yang luar biasa, bagi tubuhmu, bagi sekitarmu, bahkan bagi hatimu.
Seperti yang aku lakukan saat ini.
Bercanda??
Silahkan kau menerka semuanya.